Apa itu Social Network Analisis (SNA)  ??

Secara sederhana, SNA bisa diartikan sebagai suatu gambaran interaksi dan hubungan yang selalu terjadi antara satu individu dengan individu lain dalam suatu organisasi atau lingkungan kerja dan perusahaan. Bentuk dari interaksi ini dapat berbeda-beda, sesuai pandangan pelaku maupun hasil yang ingin Anda peroleh.

Di dalam social network, individu akan digambarkan sebagai sebuah nodes atau titik, sedangkan relasi yang terjadi antar individu disebut sebagai dengan edges atau links. Digambarkan sebuah peta yang terdiri atas banyak orang dimana di dalamnya terdapat relasi antar individunya.

Untuk mempresentasikan informasi yang ada dalam SNA kita dapat menggunakan graf dan matriks, jika kita memilih graf, kita dapat menggunakan jenis graf yang berisi nodes atau titik untuk mempresentasikan aktor dan edges atau garis untuk mempresentasikan hubungan atau relasi yang disebut dengan socio-grams. Sedangkan Matriks yang digunakan yaitu Matriks Adjacency, di dalam Matriks Adjacency terdapat dua tipe, yaitu symmetric dan asymmetric

Sedangkan dalam SNA ini terdapat empat cara untuk mengukur centrality, yaitu dengan

1.         degree centrality,

2.         betweeness centrality,

3.         closeness centrality 

4.         eigenvector centrality.

 Seperti Betweeness centrality merupakan cara untuk mengukur centarilty dalam suatu jaringan sosial yang memiliki rumus sebagai berikut:

 

 


?st= jumlah jalur terpendek dari s ke t

?st(v)  = jumlah jalur terpendek dari s ke t yang melewati simpul v.

Sedangkan closeness centrality adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengukur centrality dalam suatu jaringan sosial yang fokus terhadap seberapa dekat suatu aktor dengan semua aktor lainnya.

 

 

Ketika belajar belajar social network analysis secara lebih mendalam, terdapat sebuah fakta menarik yang perlu diketahui, yaitu adanya kesempatan, potensi, pengetahuan beserta kekuatan yang sering tidak disadari oleh pelaku interaksi.

Contohnya ada sebuah perusahaan besar yang total asetnya mencapai trilyunan rupiah. Suatu saat perusahaan tersebut mengalami penurunan angka penjualan produk dan divisi pemasaranlah yang disalahkan.

Kemudian pihak perusahaan menjalani SNA untuk mencari masalah yang sebenarnya dan berhasil menemukan satu kenyataan jika divisi pemasaran mempunyai kaitan erat dengan teknik penjelasan produk terhadap konsumen yang kondisi perekonomiannya sedang tidak bagus. Sehingga mereka beralih ke produk lain.

Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan jika kegiatan pemasaran atau marketing tidak boleh dipisahkan dengan aktivitas lain misalnya penelitian pasar. Sehingga pengelola perusahaan harus bisa menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalahnya. Misalnya mengintensifkan interaksi dan komunikasi antara divisi pemasaran, riset dan produksi bahkan hingga divisi pemrograman.

Contoh kasus dan kegiatan seperti inilah yang disebut social network analysis atau SNA. Meski setiap ahli memiliki definisi yang berbeda-beda terhadap SNA, tetapi secara umum tetap memiliki arti yang hampir sama, yaitu suatu hubungan komunikasi dan interaksi untuk mendapatkan sebuah hasil yang lebih baik.

 

 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved